PENERAPAN SINKRONISASI BIRAHI KAMBING BOERKA DENGAN LOKAL DI AREAL PERKEBUNAN BERBASIS TANAMAN JERUK PADA LAHAN KERING

ABSTRAK
Pamungkas, F.A dan M. Doloksaribu. 2008. Penerapan sinkronisasi birahi kambing boerka dengan lokal di areal perkebunan berbasis tanaman jeruk pada lahan kering

Penelitian telah dilakukan di Desa Guru Kinayan Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo Propinsi Sumatera Utara melibatkan empat koperator yang ditentukan melalui survey lapangan. Pemeliharaan ternak secara intensif dalam kandang dan terlebih dahulu diseragamkan masa birahinya dengan penyuntikan Reprodin produksi Bayer dengan dosis 1,25 ml/ekor secara intramuskuler. Sehubungan masih rendahnya keberhasilan IB terhadap kambing, maka dilakukan perkawinan secara alami dimana kambing pejantan Boerka dimasukkan ke dalam kelompok induk. Parameter yang diamati adalah bobot kambing betina yang akan dikawinkan dan angka persentase kebuntingan. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan rancangan Mean Standart Deviasi. Hasil penimbangan ternak betina yang akan dikawinkan pada kelompok di bawah 20 Kg sebesar 38,78 persen atau sebanyak 19 ekor. Dari total 49 betina yang akan dikawinkan, sinkronisasi berahi dilakukan terhadap 30 ekor betina yang tidak bunting. Angka persentase kebuntingan terhadap ternak yang telah disinkronisasi diperoleh sebesar 76,67 persen.

Kata kunci: Boerka, Sinkronisasi birahi, Introduksi dan Persentase kebuntingan

ABSTRACT
Pamungkas, F.A., and M. Doloksaribu. 2008. Applying of oestrus synchronization in boerka goat with locally in plantation areal base on orange crop at dry farming.

This research was conducted in Guru Kinayan Village of Karo District, North Sumatera involving four determined cooperators through a field survey. Conservancy of goats was intensively in group cage and previous oestrus synchronization was conducted by Reprodin Bayer production at a dosage 1.25 ml/heads with intramuskuler. Sires of Boerka were entering into groups of local dams. Parameter observation was for body weight to be married and pregnant percentage of dams. Analysis data used Mean Standard Deviation and the result showed that dams to be married at a weigh group under 20 Kg were equal to 38.78 % or counted for 19 heads. From totally 49 dams to be married, synchronization oestrus was conducted to 30 dams that were not pregnant. Pregnant percentage of dams threating oestrus synchronization was obtained equal to 76.67 %.

Keyword: Boerka, Oestrus synchronization, Introduksi and Pregnant percentage

0 komentar:

Posting Komentar