RESPON FISIOLOGI KAMBING BOER PADA KONDISI IKLIM TROPIS BASAH


Penelitian untuk mengetahui respon fisiologi kambing boer pada kondisi iklim tropis basah, telah dilakukan di Loka Penelitian Kambing Potong Sei Putih, Sumatera Utara. Materi yang digunakan adalah kambing Boer dan Kacang yang masing-masing terdiri atas 5 ekor jantan dewasa dan 5 ekor betina dewasa yang ditempatkan dalam kandang individu. Parameter yang diukur adalah suhu rektal, frekuensi pernafasan dan denyut jantung saat pagi (jam 06.30-08.00) dan siang (jam 13.00-14.30) selama 4 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu rektal Kambing Kacang pada pagi hari lebih rendah dibanding Kambing Boer (p0,05). Sedangkan bila dilihat pada siang hari, suhu rektal antara Kambing Boer dan Kacang tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p0,05). Frekuensi pernapasan Kambing Boer pada pagi hari tidak menunjukkan perbedaan yang nyata (p0,05) dengan Kambing Kacang. Berbeda dengan pada waktu siang hari, frekuensi pernapasan Kambing Boer lebih rendah dibanding Kambing Kacang (p0,05). Sedangkan dalam hal denyut jantung, Kambing Boer pada pagi hari dan siang hari lebih rendah dibanding Kambing Kacang (p0,05). Hal ini mengindikasikan bahwa Kambing Boer cukup beradaptasi pada kondisi iklim tropis basah.


Kata Kunci : Kambing, Suhu Rektal, Frekuensi Pernapasan, Denyut Jantung

0 komentar:

Posting Komentar