Teknik kriopreservasi oosit merupakan suatu cara untuk menyimpan oosit dalam bentuk beku yang bertujuan untuk menyimpan, pemeliharaan, menjamin dan mempertahankan kelangsungan hidup sel. Vitrifikasi merupakan metode kriopreservasi yang semakin popular dalam bidang reproduksi dan masih sulit dilakukan karena ukuran, bentuk dan jumlah sel oosit, disamping kejutan osmotik dan fraktur. Upaya perbaikan metode dan teknik vitrifikasi mencakup konsep pengurangan konsentrasi dari krioprotektan, peningkatan tingkat pendinginan dan pengenceran kembali, pemulihan meiosis spindle, dan waktu fertilisasi. Larutan vitrifikasi yang terdiri dari 15%(v/v) EG, 15% (v/v) dimethylsulfoxide (DMSO) atau 1,2-propanediol (PROH), dan 0,5 mol/L sukrosa mempunyai kadar toksik rendah dan dapat digunakan untuk vitrifikasi. Pada vitrifikasi, pretreatment dilakukan pada temperatur 37 °C selama 2-3 menit dengan waktu pemaparan 20-30 detik. Sedangkan pada suhu kamar, pretreatment dilakukan 5-15 menit dengan waktu pemaparan 30-60 detik. Proses pengenceran kembali dapat dilakukan dengan perendaman langsung straw ke dalam air dengan penempatan straw di udara selama 5 detik sebelum perendaman atau pada temperatur 37 °C. Sedangkan waktu fertilisasi dilakukan pada 2-3 jam setelah thawing dan inkubasi untuk memberikan waktu bagi oosit melakukan pemulihan spindle yang berperan penting dalam kesuksesan program kriopreservasi oosit.
0 komentar:
Posting Komentar